Cara pengukuran curah hujan dengan Ombrometer Obs
Peranan air dalam kehidupan sangat besar. Mekanisme kompleks kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa kehadiran air. Bagian terbesar bumi dan makhluk hidup juga terdiri air. Air yang berasal dari hujan merupakan fenomena alam yang paling penting bagi terjadinya kehidupan di bumi.
Butiran hujan selain membawa molekul air juga membawa materi yang penting bagi kehidupan seperti pupuk bagi tumbuhan. Meskipun air hujan sangat penting bagi kehidupan. Namun, di pihak lain Indonesia belum mampu mengamati fenomena banyaknya curah hujan yang terjadi pada suatu tempat secara otomatis dan tercatat pada database. Akibatnya data curah hujan tidak dapat dimanfaatkan.
Spesifikasi teknis :
a) Jenis : Observatorium (OBS)
- b) Bahan :Ring corong, pipa corong, pipa badan dan kran terbuat dari kuningan
Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan minimal 0,8 mm atau stainlessteel (DOP) ketebalan 0,5 mm, dicat anti karat warna broncemetalic
- c) Luas corong : 100 cm²
- d) Diameter badan terlebar : 21,5 cm
- e) Tinggi badan : 60 cm
- f) Kran dapat kunci dengan gembok kuningan kualitas baik dan tahan karat.
- g) Gelas ukur standar 100 cm² sebanyak 2 (dua) buah
Cara pengukuran curah hujan dengan penakar hujan Obs adalah sebagai berikut :
Buka gembok yang terkunci dan letakkan tabung gelas pengukur yang ada di dalam tabung penakar di bawah corong/kran dan kemudian kran dibuka;
Jika curah hujan diperkirakan melebihi ukuran tabung gelas pengukur, maka kran harus ditutup dulu dan lakukan pembacaan pada tabung gelas pengukur yang sudah berisi air hujan dan dicatat pada kertas tersendiri. Air yang sudah ditakar tidak boleh dibuang, tetapi ditampung sementara di tempat lain. Hal ini dilakukan jika terjadi kesalahan atau kekurang yakinan dalam pembacaan awal masih bisa diulangi.
Selanjutnya lakukan pembacaan berikutnya dari air yang tersisa melalui tabung gelas pengukur sampai air yang ada di dalam penakar hujan habis. Hasil dari catatan yang pertama dan hasil pengukuran-pengukura berikutnya dijumlahkan sebagai hasil pengukuran curah hujan yang terjadi pada hari pengamatan tersebut.
Selanjutnya lakukan pembacaan berikutnya dari air yang tersisa melalui tabung gelas pengukur sampai air yang ada di dalam penakar hujan habis. Hasil dari catatan yang pertama dan hasil pengukuran-pengukura berikutnya dijumlahkan sebagai hasil pengukuran curah hujan yang terjadi pada hari pengamatan tersebut.
Dalam pengoperasian penakar hujan tipe Obs perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Letak penakar hujan harus di tempat terbuka, tidak tertutup oleh bangunan, atap rumah, pepohonan, dan benda-benda lain;
- Posisi penampang atas penakar hujan harus tepat mendatar/horisontal;
- Alat harus tetap bersih dan kayu penyangga harus dicat putih;
- Corong harus bersih dari kotoran yang bisa menutup lubang penakar;
- Tabung gelas pengukur harus segera dikeringkan setelah digunakan dan disimpan di tempat yang aman dan jangan sampai pecah
Definisi
Presipitasi adalah suatu endapan dalam bentuk padat/cair hasil dari proses kondensasi uap air di udara yang jatuh kepermukaan bumi, termasuk: rain, hail, snow, dew, rime, hoar frost and fog precipitation.
Satuan ukur untuk presipitasi adalah Inch, millimetres (volume/area), atau kg/m2 (mass/area) untuk precipitation bentuk cair.
1 mm hujan artinya adalah ketinggian air hujan dalam radius 1 m2 adalah setinggi 1 mm, apabila air hujan tersebut tidak mengalir, meresap atau menguap.
Satuan dalam mengukur curah hujan = milimeter jumlah curah hujan 1 mm = menunjukkan tinggi air hujan yg menutupi permukaan sebesar 1 mmjika air tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau menguap ke atmosefer.
Pengukuran curah hujan harian sedapat mungkin dibaca/dilaporkan dalam skala ukur 0.2 mm (apabila memungkinkan menggunakan resolusi 0.1 mm).
Untuk perekaman jumlah curah hujan mingguan/bulanan, sedapat mungkin dibaca/dilaporkan dalam skala 1 mm (atau kurang).
Curah hujan merupakan butiran air di atmosfer yang jatuh sampai dii permukaan tanah. Satuan pengukuran curah hujan adalah milimeter (mm). Dengan denikian curah hujan 1 mm adalah tinggi air yang jatuh di permukaan tanah seluas 1 m2 selama periode waktu tertentu dengan asumsi tidak terjadi penguapan dan peresapan. Disamping intensitasnya, di dalam klimatologi juga dicatat pula hari hujannya. Satu hari hujan diperhitungkan jika intensitas curah hujan selama periode 24 jam (dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.00 hari berikutnya)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan Alat penakar hujan adalah:
- Tempat terbuka, bebas dari hambatan seperti; bangunan, pepohonan dll. Jarak ideal sebuah alat dari penghambat adalah 2x ketinggian penghambat.
- Efek angin, sebaiknya di sekeliling alat dipasangkan penahan angin. Penahan angin harus diletakan mengelilingi alat namun tidak boleh terlalu dekat dan ketinggiannya tidak boleh lebih tinggi dari alat.
- Ketinggian alat, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau negara yang bersangkutan. BMKG menetapkan ketinggian alat penakar hujan adalah 120 cm diatas permukaan tanah berumput tipis.
- Cat, sebaiknya menggunakan warna putih/chrome untuk mengurangi efek penguapan.
- Pelindung alat/pagar, bila alat dianggap perlu untuk dikelilingi pagar, maka ketinggian pagar tidak boleh melebihi tinggi alat (biasanya cukup 1 m).
Untuk penentuan tempat pemasangan penakar hujan perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
- Penakar hujan tidak boleh dipasang pada tempat / tanah yang miring ( lereng bukit ), diatas dinding atau atap.
- Penakar hujan tidak boleh dipasang dipuncak bukit, dimana tanah disekitarnya turun dengan curam.
- Pilih tempat atau tanah yang datar, bebas dari benda – benda sekitarnya seperti pohon – pohon atau gedung – gedung.
- Jika disekitar tempat terdapat benda – benda, usahakan agar jarak benda terhadap penakar hujan paling sedikit 2x benda tersebut ( terhitung dari bagian atas / corong penakar hujan )
- Penakar hujan dipasang dengan jalan menyekrupnya pada sebuah balok bulat yang sudah dicap putih, dan yang ditanam pada pondasi beton.
- Tinggi corong sampai tanah diatur sehingga mencapai hingga 120cm, letak penampang corong harus datar ( horizontal )
Mengukur curah hujan
curah hujan biasanya diukur pada tiap jam 07.00 pagi waktu setempat dengan sebuah gelas ukuran.
mengingat permukaan air terhadap gelas adalah cekung, maka angka yangg dibaca pada gelas ukuran adalah angka yang terdekat dengan permukaan air.
gelas ukuran dapat mengukur jumlah curah hujan sampai 25 mm. jika curah hujan pada hari itu melebihi 25 mm, maka perlu dilakukan 2 – 3 kali pengukuran.
intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan persatuan waktu, dengan satuan mm/jam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai Penakar Hujan Obs adalah.:
- Penampang penakar harus selalu Horizontal.
- Alat harus tetap bersih
- Kayu harus di cat putih
- Corong harus bersih dari kotoran yang bisa menutup lobang.
- Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran harus segera diganti/diperbaiki.
- Bak penampung air hujan harus dibersihkan dari endapan dan debu dengan jalan menuangkan air kedalamnya dan kran dibuka.
- Gelas penakar harus dijaga tetap bersih dan disimpan ditempat yang aman dan jangan sampai pecah.
- Gelas harus dikeringkan dengan air bersih.
Cara pengamatan Penakar Hujan tipe Obs.
- Buka Kunci gembok dan letakkan gelas penakar hujan di bawah kran , kemudian.kran dibuka.
- Baca dan catat besarnya curah hujan yang tertampung pada gelas penakar.
- Jika curah hujan diperkirakan melebihi isi gelas penakar, kran ditutup dahulu, lakukan pembacaan dan catat pada kertas tersendiri. Airnya tidak boleh dibuang tetapi harus disimpan dahulu pada tempat lain, hal ini guna mencegah kekeliruan menghitung. Takar sampai air dalam penakar hujan habis.
- Sesudah pengukuran kran dikunci kembali.
Berdasarkan Intensitasnya, hujan terbagi atas :
- SIFAT CURAH HUJAN INTENSITAS CURAH HUJAN (mm/jam)
- HUJAN SANGAT RINGAN < 1
- HUJAN RINGAN 1 – 5
- HUJAN NORMAL 5 – 10
- HUJAN LEBAT 10 – 20
- HUJAN SANGAT LEBAT > 20
Perawatan Alat Penakar hujan Obs
- Alat harus tetap bersih
- Kayu harus dicat putih
- Corong harus bersih dari kotoran yang bisa menutup lubang saluran
- Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran, harus segera diperbaiki ditambal atau diganti.
- Tabung penampung air hujan harus dibersihkan dari endapan dan debu dengan cara menuangkan air bersih ke dalamnya dan kran keadaan terbuka.
- Gelas ukur harus dijaga tetap bersih dan kering, dilap setelah pengukuran menggunakan tisu sampai kering, disimpan ditempat yang aman
Lihat Product alat ukur curah hujan Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar